Wednesday, February 3, 2016

Nyamuk ber-Wolbachia, Siap Menekan Penyebaran DBD di Indonesia

Beberapa pekan terakhir ini, beberapa media di Indonesia baik cetak maupun elektronik memberitakan tentang wabah demam berdarah dengue(selanjutnya disebut DBD). Apa itu demam berdarah dengue? DBD adalah infeksi pada tubuh manusia yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditularkan melalui perantara gigitan nyamuk aedes aegepty.

Poster kampanye pencegahan DBD (sumber:sutopo.com)

Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya (id.wikipedia.org).



Guna mencegah penyebaran wabah dbd semakin meluas, tim Eliminate Dengue Project (EDP) UGM melakukan research sejak 2012 mengenai penanganan wabah ini. Warsito Tantowijoyo, Ph.D sebagai entomolog EDP menegaskan kembali bahwa program yang mereka lakukan selama ini bertujuan untuk menekan infeksi dengue dengan menggunakan Wolbachia yang disuntikan ke dalam tubuh nyamuk Aedes-Aegypti. EDP sejauh ini telah menyebarkan Wolbachia dengan cara melepas nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia ke beberapa wilayah penelitian di Sleman dan Bantul.

Poster pencegahan DBD dengan Wolbachia(sumber:sutopo.com)

Ketua Tim EDP, Prof. Dr. Adi Utarini, mengatakan EDP melepaskan nyamuk mengandung bakteri alami Wolbachia untuk menurunkan angka kasus DBD di Kota Yogyakarta, sekaligus membuktikan metode ini efektif menekan penularan DBD. “Saat ini tengah dilakukan sosialisasi intensif ke masyarakat dan pemerintah untuk persiapan pelepasan nyamuk ber-wolbachia,” katanya.

Program penelitian pelepasan nyamuk wolbachia ini dilakukan di lima negara, yakni Ausralia, Vietnam, Brasil, Kolombia dan Indonesia. Namun sejauh ini, kata Adi, penelitian yang paling terdepan adalah yang ada di Yogyakarta. “Di Vietnam masih dalam proses dan di Yogyakarta nyamuknya bertahan di masyarakat  serta terbukti mampu menekan virus Dengue,” pungkasnya.

sumber: ugm.ac.id, id.wikipedia.org

Catatan: Artikel ini hanya bersifat informasi. Untuk kejelasan medis silahkan hubungi dokter,rumah sakit, atau dinas terkait.